oke kali ini saya akan menceritakan kegagalan saya pada saat mengikuti jalur SNMPTN (jalur rapot), SBMPTN (jalur tulis) dan jalur mandiri.
Saya Awali dengan kegagalan pada saat SNMPTN. Tahun ini, jumlah yang dapat ikut jalur SNMPTN hanya 75% siswa dari sekolah, bagi yang memiliki sekolah akreditasi A. Kalo sekolah yang akreditasinya B kayaknya sekitar 65% dan yang C sekitar 30%. Kebetulan SMA ku akreditasinya A maka peluang dapat mengikuti SNMPTN lebih besar. Setelah ujian semester, ibu BK menyuruh kami membuka website SNMPTN dan melihat hasilnya. Alhamdulilah saya dapat mengikuti jalur SNMPTN. Jangan terlalu seneng kalo dapat mengikuti jalur SNMPTN soalnya kan belum tentu dapat.
Untuk pemilihan jurusan, aku dari dulu pengen ngambil jurusan desain interior. Tentunya jurusan tersebut tidak banyak di universitas negeri, hanya beberapa universitas yang memilikinya seperti ITS( Institut Teknologi Sepuluh November), UNS (universitas negeri solo), ITB(institut teknologi Bandung), dan ISI YOGYA. Setahu saya hanya universitas tersebut yang memiliki jurusan desain interior dan tentunya universitas tersebut adalah universitas yang top (10 universitas negeri terbaik di Indonesia). Bisa masuk ke sana pastinya hampir impossible apalagi nilai akademis ku pas-pasan. Tapi aku tipe yang tidak mau mengganti pilihan utamaku walaupun aku tau standarnya jauhhhhhh dari kemampuanku. Oleh karena itu untuk SNMPTN saya memilih jurusan desain interior di ITS. Untuk pilihan kedua saya kosongkan karena harus memilih universitas di wilayah sekolah ku. Dan universitas yang ada di wilayah sekolah ku itu tidak memiliki jurusan yang aku mau. Oleh karena itu saya nekat hanya memilih satu pilihan.
Ternyata berhubung saya pilih jurusan desain, aku harus mengumpulkan dua buah gambar dengan tema yang berbeda-beda. Satunya pake warna dan satunya hitam putih. Pada saat itu ujian akhir semester juga dimulai, jadi bingung banget fokusnya dimana. Tetapi aku jalanin aja sebisaku. Habis itu ngumpulin dehhh. Tinggal menunggu pengumuman saja.
Hari pengumuman tiba. Semua pada deg degan. Aku tahu kalo kemunigkinan aku lulus itu sangatttt kecil dan aku merasa lulus di ITS itu impossible bagi saya. Walaupun begitu ada harapann yang sangat kecil kalo kemungkinan aku bisa lulus.
Buka website- ketik nomer perserta- dannnnnnnnn....
"Mohon maaf anda dinyatakan tidak lulus di SNMPTN tahun ini"
kecewa? BANGET!! sedih? BANGET, sampe air mata keluar. Ternyata begini rasanya gagal di sesuatu yang sangaaaaaaat kita inginkan. Tentunya nangis itu boleh, jangan malu mengeluarkan tangisan kalo sedih. Tentunya jangan nagis terus yaa sampe nyerah dan tidak mau usaha lagi. Nangis itu seharusnya membuat kita lebih kuat untuk mencoba lagi.
Setelah beberapa menit di tempat tidur memeluk bantal sambil elap air mata, aku bangun dan merelexkan tubuh. Walaupun gagal aku tau masih ada jalur lain yaitu SBMPTN. Apakah aku yakin bisa lulus? jujur waktu itu aku tidak yakin soalnya pilihan ku tetap sama dan sainganku pasti berat. Tapi seperti tadi, aku tidak mau merubah pilihan ku. Aku tetap mau jurusan desain interior!!
Hari esoknya aku mendaftar di jalur SBM di Sekolah. Tentu aku menemui banyak temen temenku yang gagal di SNM, yang pintar juga banyak yang gagal.
Untuk SBM, pilihan pertama saya memilih jurusan desain interior di ITS dan kedua desain interior di UNS. Tentunya kedua univ tsb jauh di atas kemampuanku, tapi aku tetap nekat. Waktu tes SBM hanya satu bulan dan tentunya waktu itu tidak cukup untuk mempelajari semua yang diperlukan, aku menggunakan waktu itu untuk les di bimbel dan les gambar.
Apakah aku merasa siap setelah les? tentunya tidak, waktunya terlalu singkat untuk merasa siap.
Dan hari tes SBM tiba. nervous? bangettttttt. Tetapi aku jalanin aja sebisaku. Hasilnya? untuk tes tulisnya aku merasa cukup puas, ada bebrapa yang saya bisa jawab dan yakin bener, untuk tes gambarnyaa...... KACAUU! otakku berimajinasi tinggi tapi imaginasi tsb tidak bisa ditransfer ke tangan ku >.<
Menggambaar suasana memang kelemahanku, apalagi dengan waktu yang sangat singkat. pasrah deh..
Setahuku untuk tes SBM. Tes keterampilan (gambar, nari dan olahraga) lebih di prioritaskan daripaa tes tulisnya. Dan karena itu aku rasa aku akan gagal di SBM. Dan ternyata dugaanku bener. Untuk SBM.....GAGAL. Bedanya aku ngk langsung nangis, ngk kayak pas SNM. Tapi malemnya tiba2 ada hujan yang deras di mataku :*(
Okeh jadi SNM dan SBM gagal. pilihan ketiga adalah jalur mandiri.
Untuk jalur mandiri, jurusan yang aku pilih tetap sama yaitu desain interior.
Pertama aku daftar di uns. Kebetulan waktu itu tidak diadakan tes. Penilaiannya menggunakan hasil SBM yang sebelumnya. Jadi kalo mau ikut jalur mandiri harus ikut SBM dulu
Kedua aku daftar di ITS. Penilaiannya sama seperti UNS yaitu menggunakan hasil SBM.
Apakah gara2 ini aku merasa lega dan yakin?? Tentunya TIDAK. saya lebih pede kalo di suruh tes lagi dan di suruh gambar lagi. Apalagi kalo di suruh gambar perspective..siap banget deh gue. Tapi sayangnya tidak begitu. Perasaan gagal sudah mulai menyelimutiku lagi.
Setelah searching..ternyata ISI YOGYA juga buka jalur mandiri dan kebetulan ada desain interiornya. Ehh ternyata harus ngirim berkas, dan aku baru tau infonya telat bngt. Ibu sih bilang coba aja walaupun gagal yaa setidaknya bisa jadi pelajaran. Oleh karena itu aku ngebut dehh nyiapin berkas yang berupa: foto, surat keterangan bebas napza, surat tidak buta warna, ijazah dll. Pokok banyak dehh. Dan hasilnya aku telat banget ngirim berkasnya. Ini mahh udah pasti gagal.
Okehh untuk mandiri di univ negeri hanya itu tempat ku daftar.
Dan hasilnyaaaa.......
ITS- TIDAK DITERIMA
UNS- TIDAK DITERIMA
ISI YOGYA- TIDAK DITERIMA ( karna ngirim berkas aja telat gimana mau keterima)
Gagalnya banyak banget tapi emang gitu hasilnya. Kecewa? Pastilah tapi aku tidak ngeluarin air mata lagi. Kegagalan membuatku tough!
Okeh jadi begitu cerita kegagalan saya. Posting berikutnya adalah tentang pendaftaran dan tes di univ swasta
Bila ada yg mau ditanyain pelissss komen yaa. Pastinya aku jawab.
Terimakasih